close
Watch Now!!!!

Menu Navigasi

Penyebab dan Cara Mengatasi Anak yang Berperilaku Kasar - Dapur Kita

 Anak-anak sangat mungkin bersikap kasar terhadap temannya. Mari ketahui penyebab dan cara mengatasi sikap anak tersebut lewat pembahasan ini.

Penyebab dan Cara Mengatasi Anak yang Berperilaku Kasar (Foto: yacobchuk/Canva)

Klikdokter.com , Jakarta Saat sedang bermain , anak-anak bisa melakukan tindakan tak terduga seperti berperilaku kasar kepada temannya. Perilaku kasar ini sangat mungkin terjadi saat mereka sedang rebutan mainan.

Tindakan kasar yang mungkin dilakukan , seperti mendorong , menarik , atau bahkan sampai melukai temannya. Kalau sudah begini , orangtua pasti khawatir dengan perilaku anaknya.

Kira-kira , apa yang menyebabkan anak kasar saat bermain dengan temannya? Adakah cara untuk menghilangkan perilaku tersebut?

1 dari 4

Penyebab Anak Kasar Saat Bermain

Penyebab Anak Kasar Saat Bermain (Foto: AndrewLam/Canva)

Menurut Gracia Ivonika , M.Psi. , Psikolog ,apabila anak usia di bawah dua tahun melakukan hal kasar saat bermain , itu bisa disebabkan karena mereka belum bisa berkomunikasi.

"Anak kasar saat bermain dengan teman perlu juga dilihat dari konteks usia. Anak yang belum sepenuhnya lancar berkomunikasi biasanya memunculkan perilaku kasar karena mereka kesulitan dalam mengekspresikan emosi dan keinginan lewat kata-kata ," ungkap psikolog Gracia.

Selain itu , menurut Gracia , anak yang berperilaku kasar dapat dipengaruhi oleh kontrol diri mereka yang belum berkembang baik. Lalu , perkembangan sosial anak yang belum matang juga dapat mengakibatkan perilaku kasar terjadi.

"Contoh paling umum adalah sikap tantrum anak balita. Hal ini paling mungkin terjadi ," kata psikolog Gracia.

Kendati begitu , seiring dengan berkembangnya usia , anak seharusnya sudah dapat mengembangkan kontrol diri dan keterampilan sosial yang semakin baik.

Dengan kata lain , mereka akan semakin paham bagaimana cara mengekspresikan diri dan emosi yang tepat tanpa melibatkan kekerasan.

"Mereka juga belajar untuk bisa semakin mengontrol diri. Umumnya mereka akan banyak belajar mengembangkannya saat memasuki usia sekolah ," kata psikolog Gracia.

Artikel Lainnya: Anak Suka Melawan , Adakah Hubungannya dengan ODD?

2 dari 4

Faktor Penyebab Anak Berperilaku Kasar

Faktor Penyebab Anak Berperilaku Kasar

Seperti yang telah disinggung di atas , usia bisa menjadi faktor anak kesulitan mengungkapkan keinginannya. Alhasil , ia mengekspresikannya dengan berperilaku kasar. Lalu , bagaimana dengan anak yang sudah besar , misalnya sudah masuk usia sekolah dan masih berperilaku kasar?

Ada beberapa faktor yang memengaruhi anak jadi kasar terhadap orang lain. Berikut beberapa hal yang harus orangtua ketahui.

1. Pengaruh Lingkungan dan Media

Psikolog Gracia berpendapat , perilaku kasar bisa terjadi karena anak tumbuh di lingkungan yang agresif. Akibatnya , anak belajar dari apa yang mereka lihat bahwa bersikap kasar adalah hal yang wajar.

"Mungkin bersikap kasar membuat anak terlihat lebih keren atau punya kuasa , bersikap wajar membuat anak bisa diterima di lingkungan. Sama halnya dengan apa yang mereka tangkap , lihat , atau dengar dari media , misalnya film ," jelas Gracia.

"Pemaknaan yang salah terhadap apa yang mereka tangkap dari media juga kerap mengarahkan mereka mengadopsi perilaku kekerasan atau kasar tersebut ," tambahnya.

2. Anak Belajar dari Pengalaman 

Apabila anak pernah diperlakukan kasar oleh orang lain , ia akan melakukan hal serupa ke depannya. Pengalaman dikasari ini akan terekam di memori anak dan kemudian mereka dapat melakukannya terhadap orang lain.

Artikel Lainnya: Kebiasaan Memukul Pantat Anak , Baik atau Tidak?

3. Mengalami Kesulitan Mengendalikan Emosi dan Kontrol Diri 

Terbentuknya perilaku kasar juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain , misalnya disebabkan oleh trauma atau adanya gangguan psikologis yang dialami anak.  "Contohnya adalah attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD. Kondisi anak dengan ADHD cenderung lebih impulsif dibandingkan anak lain seusianya ," ujar Gracia.

4. Frustrasi 

Frustrasi karena adanya stresor atau tekanan lain juga dapat memicu anak berperilaku atau bertindak kasar.

Frustrasi bisa disebabkan masalah keluarga atau anak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan belajar di sekolah. Akibatnya , anak menjadi stres dan frustrasi hingga melampiaskan emosinya dengan berperilaku kasar kepada orang lain.

Artikel Lainnya: Cara agar Anak Tidak Tiru Adegan Kekerasan dari Kartun

3 dari 4

Bagaimana Cara Ortu Mengatasi Perilaku Kasar Anak Saat Bermain?

Bagaimana Cara Ortu Mengatasi Perilaku Kasar Anak Saat Bermain?

Orangtua perlu melakukan tindakan ketika anak bersikap kasar secara terus menerus. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.

1. Menghentikan Perilakunya dan Memberi Contoh Baik

Jika melihat anak berperilaku kasar saat sedang bermain , maka orangtua perlu langsung menghentikannya.

"Orangtua bisa menghampiri si anak , lalu arahkan untuk memberikan mainan tersebut kepada temannya (untuk anak yang masih kecil). Jangan lupa apresiasi si anak setelah bersedia mengembalikan mainan itu ," ungkap Gracia.

Bila anak sudah bisa diajak berkomunikasi secara tegas , orangtua dapat mengingatkan dengan kalimat: "Stop , kembalikan dulu".

Setelah itu , arahkan anak untuk meminjam dengan sopan seperti "Bilang apa kalau mau pinjam?" atau sesuaikan dengan bahasa yang dipahami anak. Jangan lupa , selalu akhiri dengan apresiasi atas perbuatan baik yang ditunjukkan anak saat bermain dan bersosialisasi dengan temannya.

Artikel Lainnya: Orang Tua Wajib Tahu , Ini 5 Penyebab Anak Menjadi Nakal

2. Bawa Anak ke Area Tenang dan Jelaskan Baik-Baik

Ketika anak sedang dengan bermain dan menunjukkan reaksi tantrum , ajak ia untuk melipir ke area yang tenang sepi. Beri anak waktu untuk menenangkan dirinya terlebih dulu.

"Untuk anak kecil , bisa diajak berhitung secara perlahan untuk meredakan emosinya , atau sambil diberikan sentuhan fisik , misalnya sambil dipeluk atau dibelai lembut. Jika sudah lebih tenang , baru ajak anak berdiskusi ," kata psikolog Gracia.

"Tanyakan apa yang dirasakan dan diinginkan anak. Lalu , tekankan apa yang salah dari perilakunya tadi. Hal yang terpenting , orangtua harus bisa menjelaskan apa dan bagaimana sikap yang tepat ," sambungnya.

3. Tidak Perlu Memarahi Anak

Tidak perlu memarahi anak atau menghukum dengan hukuman fisik. Hukuman fisik hanya menjadi contoh perilaku kekerasan bagi si anak.

Cukup bersikap tegas secara konsisten kepada si anak. Orangtua harus konsisten mengarahkan atau memberi contoh perilaku tepat kepada anak. Jangan lupa , apresiasi setiap perilaku positif anak.

"Bantu anak untuk bisa melatih mengendalikan emosi dengan baik , bantu anak untuk terus berlatih mengembangkan empati dan keterampilan sosialnya. Caranya , dengan melibatkan ia dalam berbagai kegiatan bersama anak lain seusianya , menonton video atau film yang bisa didiskusikan untuk bisa memahami orang lain dan contoh perilaku yang tepat ," pungkas Gracia.

Baca Juga

Itu dia beberapa penyebab , faktor , dan bagaimana mengatasi cara mengatasi anak yang berperilaku kasar kepada temannya

Bagikan ke Facebook

Artikel Terkait