close
Watch Now!!!!

Menu Navigasi

Lakukan Tips Ini agar Terhindar dari Mata Ikan - Dapur Kita

 Mata ikan , terutama di daerah telapak kaki , bisa membuat Anda tidak nyaman saat berjalan dan beraktivitas. Berikut cara mencegah mata ikan yang bisa Anda lakukan.

Lakukan Tips Ini agar Terhindar dari Mata Ikan

Klikdokter.com , Jakarta Mata ikan adalah penebalan kulit yang terbentuk karena adanya tekanan dan gesekan. Kondisi ini terjadi ketika kulit ingin melindungi daerah tersebut dari luka , tekanan , atau gesekan yang sering terjadi. Meski mata ikan tidak berbahaya , tetap dapat menyebabkan iritasi.

Selain mata ikan , juga terdapat penebalan pada kulit yang disebut dengan kalus (kapalan). Kalus adalah bagian kulit yang keras dan menebal karena adanya gesekan , tekanan , atau iritasi. Kalus sering terjadi pada kaki , namun dapat juga mengenai tangan , siku , atau lutut.

Kalus berwarna kekuningan atau pucat , terasa menggumpal saat disentuh. Namun , karena kulitnya tebal sehingga menjadi kurang sensitif untuk disentuh dibandingkan dengan kulit sekitarnya. Di samping itu , kalus lebih besar dan lebar dibandingkan mata ikan. 

Sementara , mata ikan biasanya terbentuk pada permukaan kulit yang halus dan tidak berbulu , terutama di bagian atas atau samping jari kaki. Mereka rata-rata kecil dan melingkar , dengan pusat terlihat jelas yang bisa keras atau lunak. Lalu , adakah cara mencegah mata ikan atau agar mata ikan tidak tumbuh lagi?

1 dari 3

Faktor Risiko Mata Ikan

Ilustrasi Mata Ikan

Mata ikan yang keras biasanya kecil dan terjadi pada kulit yang sudah mengeras , misalnya pada bagian tulang di kaki. Sedangkan mata ikan halus cenderung berwarna putih , bertekstur seperti karet , dan lebih sering timbul di antara jari kaki atau di area kulit yang lembap dan berkeringat. 

Beberapa faktor risiko dari mata ikan adalah sebagai berikut:

  • Apa pun yang dapat menyebabkan tekanan atau gesekan pada kulit.
  • Sepatu yang terlalu sempit atau terlalu berhak tinggi , yang menyebabkan tekanan.
  • Sepatu yang terlalu longgar , yang menyebabkan gesekan.
  • Jahitan pada sepatu yang menyebabkan gesekan pada kulit.
  • Kaus kaki yang tidak pas ukurannya.
  • Tidak menggunakan kaus kaki.
  • Berjalan tanpa alas kaki dengan rutin sehingga kulit akan menebal untuk melindungi kaki.
  • Kegiatan berulang seperti jogging atau berjalan dengan cara tertentu.
  • Berusia tua , karena jaringan lemak lebih sedikit di kulit sehingga lebih sedikit bantalan dan berisiko lebih tinggi berkembangnya kalus.

Artikel lainnya: 4 Penyebab Telapak Kaki Anda Sakit

2 dari 3

Cara Mencegah Mata Ikan

Ilustrasi Mencuci Kaki dengan Sabun untuk Mencegah Mata Ikan

Lalu , bagaimana cara mencegah mata ikan? Hal-hal berikut ini dapat dilakukan untuk menghindari terbentuknya mata ikan:

  1. Mencuci kaki dengan sabun dan air setiap malam dengan menggunakan sikat.
  2. Oleskan krim pelembap khusus kaki setelah mencuci kaki dan mengeringkannya terlebih dahulu. Jangan gunakan body lotion , namun gunakan krim khusus kaki.
  3. Gunakan ukuran sepatu dan kaus kaki yang sesuai dengan jahitan yang tidak menggesek kulit.
  4. Bila ingin membeli sepatu , belilah pada waktu sore hari saat kaki berada pada posisi terbesarnya , karena kaki sedikit membengkak seiring berjalannya hari. 
  5. Atasi segera bila mengalami nyeri kaki atau iritasi kulit , jangan ditunda. Lakukan pemeriksaan rutin dengan spesialis khusus kaki.
  6. Saat menggunting kuku kaki , potong dengan lurus dan tidak miring atau melewati tepinya.
  7. Gunakan batu apung atau kikir kaki secara teratur , dan bersihkan kulit keras dengan lembut.
  8. Kenakan kaos kaki bersih setiap hari. Anda juga dapat menggunakan bedak tabur untuk mencegah keringat pada kaki.
  9. Lindungi tangan saat menggunakan perkakas , baik dengan sarung tangan empuk atau dengan bantalan gagang perkakas.
Baca Juga

Mata ikan dan kalus tidak dapat hilang dalam semalam. Namun , kondisi ini dapat dihindari dengan melakukan cara-cara pencegahan yang sudah dijelaskan di atas. 

Bila mata ikan dan kalus semakin parah , Anda dapat berkonsultasi dengan dokter secara langsung. Dengan begitu , penanganannya bisa dilakukan dengan tepat. 

Bagikan ke Facebook

Artikel Terkait